Langsung ke konten utama

Delivery Process

Menginjak minggu ke 38 aku sudah berada di Yogya untuk mempersiapkan semuanya. Menunggu Kelahiran anak pertama merupakan moment yang membuat perasaanku campur aduk. Bahagia, khawatir, takut, senang, dan tidak sabar untuk melihat little bee yang sudah 9 bulan ada di dalam perutku ^^

Masuk minggu ke 39 Littlebee belum juga menunjukkan tanda-tanda kelahiran. Begitupun rasa kontraksi yang aku rasakan belum intens sampai memasuki minggu ke-40.
Pemeriksaan pun terus berlanjut dan air ketuban mulai berkurang. Karena aku ingin melahirkan secara normal harus terdapat cukup air ketuban untuk membantu proses kelahiran. Salah satu jalannya yakni dengan memacu kontraksi melalui induksi.

Minggu ke 40 aku sudah meminta suamiku untuk cuti,dan menemani hari-hariku menunggu kelahiran anak kami.
Jadi saat tanggal 21 April pukul 13.00 aku mulai di induksi. Lima belas menit kemudian perutku sudah mulai terasa kram seperti mau mens, tapi aku masih kuat untuk bangun dan sholat dzuhur. 3 jam kemudian pemeriksaan dalam yang pertama dan sudah mulai pembukaan 1. Hmmm,, masih ada 9 pembukaan lagi,, Oh iya saat itu aku daftar kamar kelas VIP tapi sayang penuh, kelas 1 juga penuh, dan hanya ada kelas 2 yang available. Akhirnya jadilah untuk sementara aku masuk di kelas 2 dengan 2 bed dan hanya diisi oleh kipas angin :(. Kebayang kan bagaimana panasnya suhu jogja jam 13.00 saat itu. Hedeeehh...

Rasa mules mulai menerjang memasuki pembukaan ketiga. Dengan suhu ruangan yang panas dan ruangan yang tidak kondusif aku semakin merasakan sakit dan badmood. Ughhh rasanya ingin segera menceburkan diri ke kolam berisi es! Aku berharap bisa segera dipindahkan ke ruangan ber ac. Berapapun harga kamarnya, aku butuh udara dinginn!!!
Oh iya di tengah-tengah pembukaan aku masih sempat untuk berjalan-jalan keliling rumah sakit dan mandi dua kali.. hehehe panasnya itu sungguh minta ampuuun :(

Sekitar jam tujuh malam barulah tersedia kamar vip. Akhirnya aku dipindahkan juga. Ibuku dan ketiga adikku hadir disitu untuk menemani proses pembukaan. Memasuki pembukaan ke empat, sekitar pukul tujuh lewat aku dipindahkan ke ruangan tindakan. Rasa muless semakin menjadi-jadi, sebisa mungkin aku berusaha mengalihkan dengan teknik pernafasan. Daaan tiba-tiba saja aku muntah. semua asupan makanan yang kumakan muntah saat itu juga. Padahal itu untuk energiku nanti T.T wuaaaa... ibuku yang menemaniku saat itu langsug memberiku minuman sari kacang ijo yang sudah dibawa dari rumah.

Rasa mules di punggung bawah semakkiiin menjadi-jadi..Hal yang paling kutakuti saat itu adalh di VT, tapi menjelang embukaan 6, aku malah minta di VT,, Rasa ngilu saat di VT tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa muleesss dan pengen ngeden. Tapi kan ya belum boleh ngeden klo belum pembukaan lengkap.

Memasuki pembukaan 9 rasanya sudah sangaaaattt dahsayytt,, ketuban juga sudah pecah. aku merasakan aliran air di bawah sana. Saat di VT bu bidan masih bilang belum lengkap semua, yang atas masih tebal. Entah itu apa maksudnya, aku tahan saja untuk tidak mengejan, Suamiku turut membantu mengaba-aba untuk mengambil napas panjang, buang napas dan terus menyemangati bahwa aku bisa, akupun semakin yakin bahwa aku harus berjuang dan tidak boleh berhenti, apalagi meminta SC -_-".

Pembukaan 10 sudah lengkap, dan aku sudah boleh untuk mengejan. Aku pun mengejan sekuat tenaga,, sekali, dua kali, tiga kali,, aahh aku lupa berapa kali aku mengejan, Tapi littlebee belum juga keluar, hanya terlihat kepalanya, aku pun diaba-aba untuk mengejan lebih kuat lagi, Tapi rasanya tenaga ini sudah habis,rasanya lelaaah sekali, Aku pikir orang melahirkan dan berkeringat bercucuran itu hanya ada di TV, tai ternyata tidak,,hiihii aku pun berkeringat sampai bajuku basah, dan dahiku juga basah.

Karena aku sudah kehabsian tenaga, maka dokter memutuskan untuk membantu dengan vakum. Akhirnya aku pun divakum, dan sewaktu mengejan keluarlah littlebee ^^
senangg dan legaaaa rasanya waktu itu ^^
aku pun mencium littlebee,, dan kurasakan kulitnya yang lembut...
karna littlebee minum air ketuban saat dilahirkaan,maka ia harus segera di sinar dan dihangatkan. jadi aku tidak bisa berlama-lama dengannya :(

8 jam perjuangan melahirkan anak,, hosh..hosh..hosh.. tapi rasanya legaaa sekali dan senang ^^ akhirnya aku melahirkan seorang anak ^^b. Officially menjadi seorang ibu di usiaku yang ke 24 ^^ bahagianyaaa..

Aku berharap dan berdoa semoga anakku kelak menjadi anak yang sholehah, berbakti pada kedua orangtua, bermanfaat untuk masa depannya dan bisa menjadi anak yang selamat di dunia dan di akhirat. Amin ^^

Welcome to the world my littlebee Aqila salma Wibowo ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cita-citaku

href="file:///C:%5CUsers%5Cjust2dat%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"> Seperti kebanyakn orang, kita mungkin punya cita-cita setelah lulus dari perguruan tinggi. Sebenarnya para orang tua dan guru seringkali mencekoki dengan mengatakan bahwa jika kita tidak mempunyai cita-cita, maka kita tidak akan mencapai apa yang kita inginkan. Memang cita-cita merupakan pendorong yang terbesar. Cita-cita harus memberikan inspirasi kepada kita. Harus mampu membuat kita ingin memanfaatkan hari-hari dengan semaksimal mungkin dan berusaha meraihnya dnegan penuh semangat. Tetapi membaca daftar cita-cita setiap hari bisa membuat kita ketakutan (kata di buku loh). Bagaimana tidak, kalau anda terus diingatkan akan hal-hal yang ingin kita capai padahal jalan yang harus ditempuh masih panjang? HAsilnya, kita mungkin akan putus asa dan berkecil hati. Membuat daftar...

The stay-at hum-mom

Tadi siang saya melihat acara di salah satu stasiun swasta yang membahas tentang bayi. Segala tumbuh kembang bayi dan anak. Mulai dari pijat bayi untuk melatih motorik anak, makanan bayi sehat, training baby languange,sampai cara pemberian ASI yang benar. Acara yang dipandu oleh wanita muda itu mewawancarai  sekumpulan ibu-ibu muda cantik yang datang ke tempat training baby languange tersebut. RAsanya sangat senang melihat raut wajah para ibu tersebut. Mereka semua adalah seorang ibu yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keluarga, dimana menjadi full time mom adalah pilihannya. Tidak mudah untuk mengambil keputusan tersebut. Di jaman yang serba modern seperti ini dimana berkarier bukan menjadi keharusan karena untuk menambah penghasilan rumah tangga, tapi berkarier sebagai bentuk pencapaian kesuksesan dan aktualisasi diri bagi sebagian orang. Kulihat ibu-ibu muda tersebut cerdas dan benar-benar tulus mengurus bayinya. Di lain waktu saya pernah melihat acara serupa tentang ...

a young teenage

Adikku laki-laki yang pertama sekarang sudah menginjak usia 14 tahun. Perubahan-perubahan sudah mulai nampak pada dirinya, baik fisik maupun secara emosional. Aku pun mulai menyadari bahwa aku tidak bisa meperlakukan adikku sama seperti ia masih SD. Dunianya mulai meluas. Ia tidak hanya terikat dengan suatu lingkungan utama yaitu keluarga tapi juga sudah mulai melepaskan diri dan intens berhubungan dengan teman sebaya dibanding keluarga. Jujur, pada awalnya aku khawatir. Aku takut ia mendapat teman yang tidak benar. Untuk itu setiap akhir pekan saat ia di rumah aku selalu bertanya tentang kehidupan di asramanya. Siapa saja teman-temannya, kegiatan apa saja yang suka mereka lakukan dsb. Tapi mungkin cara bertanyaku salah. Aku bukan bertanya "ingin mengetahui dan tertarik dengan kehidupannya", namun seolah-olah aku bertanya dengan nada interogasi, dan tentu s aja itu yang membuatnya enggan bercerita padaku.. kuamati tingkah lakunya belakangan ini. Ia mulai menyenangi musik, apa...