Langsung ke konten utama

cuddling and hugging with mommyy

Bayi pada Malam Kedua setelah Kelahirannya
(Oleh Jan Barger, RN, MA, IBCLC)

Anda mungkin telah berhasil melewati 24 jam pertama sebagai ibu baru. Atau mungkin Anda sudah memiliki anak sebelumnya, tapi Anda tetap menjadi ibu yang ‘baru’ lagi… dan saat ini adalah malam kedua bagi bayi baru Anda.

Seketika, si kecil menyadari bahwa ia sudah tidak lagi berada pada rahim ibunya yang hangat dan nyaman – walaupun sempit – rahim adalah tempat dia menghabiskan 8½  atau 9 bulan – dan tidaklah SEMENGERIKAN dunia baru-nya ini! Dia tidak bisa lagi mendengarkan suara detak jantung Anda yang sangat familiar di kupingnya, bunyi berderu dari saluran plasenta, suara yang lembut dari paru-paru atau suara yang menenangkan dari saluran pencernaan Anda. Sebaliknya, dia sekarang ada di tempat tidur bayi, memakai popok, kaos, sarung tangan dan bedong. Semua orang ingin menggendong dan melihat dia, dan dia belum terbiasa dengan dunia barunya ini, suara-suara, sinar, dan bebauan yang semuanya serba baru. Dia juga telah menemukan sesuatu yang baru, yakni suara dia sendiri… dan setiap kali Anda melepaskan dia dari payudara Anda yang merupakan tempat paling nyaman untuk tertidur – dia akan langsung protes, dengan keras!

Lalu, setiap kali Anda menyusuinya, dia hanya menghisap sedikit lalu dia tertidur lagi. Dan ketika Anda meletakkannya di tempat tidur – dia menangis lagi… mencari Anda. Siklus ini sepertinya berlangsung berjam-jam dan terus menerus. Banyak ibu yang merasa hal ini terjadi karena ASI mereka tidak ‘keluar’ dan si bayi kelaparan. Padahal, bukan itu alasannya, melainkan tempat yang paling nyaman dan menenangkan buat dia saat ini adalah dipayudara. Karena payudara adalah tempat terdekat dari ‘rumah lama’ mereka. Hal ini sangat umum terjadi pada semua bayi di dunia ini – dan para ahli laktasi juga menyadari dan mengetahui ini.

Lalu apa yang sebaiknya Anda lakukan? Ketika si kecil telah selesai menyusui dan mulai hampir tertidur di payudara Anda, hentikan proses menyusui dengan perlahan mengeluarkan puting dari mulut bayi. Jangan gerak-gerakan bayi Anda kecuali untuk meletakkan kepalanya pada bantal. Sebaiknya untuk malam kedua ini, Anda tidak perlu berusaha mengeluarkan angin dengan menepuk-nepuk punggungnya – melainkan letakkan dia di tempat tidur dengan dibungkus bedong untuk menghangatkan dan dia pun tidak perlu digoyang-goyang. Pola tidur awal bayi biasanya adalah tidur ringan (ditandai dengan REM – rapid eye movement) dan lalu tidur terlelap sekitar ½ jam atau lebih. Kalau kemudian dia mulai tidak tenang dan sepertinya ingin kembali ke payudara Anda, tidak apa-apa… ini adalah caranya untuk menenangkan dirinya.

Salah satu tips yang berguna… tangan bayi adalah teman baik mereka di dalam rahim… biasanya dia bisa mengemut jempol atau jari-jarinya ketika dia terganggu atau merasa kurang nyaman. Lalu tiba-tiba dia dikeluarkan dari ‘dunia’ rahimnya dan diberi sarung tangan!!! Dia lupa cara menenangkan dirinya sendiri dengan dunia baru yang bersarung tangan. Bayi sangat senang dipegang – diusap-usap – bahkan sentuhan dengan payudara Anda akan meningkatkan kadar hormon oxytocin Anda yang bisa meningkatkan pasokan ASI!!! Jadi usahakan lepaskan sarung tangan, gurita dan longgarkanlah bedong supaya dia bisa merasakan tangannya. Dia mungkin akan melukai dirinya sendiri dengan kukunya, tapi tenang saja, dia akan cepat sembuh dari luka baret itu – lagi pula, dia juga sudah memiliki kuku-kuku yang panjang pada saat dia di rahim anda, dan tidak ada yang memasangkan sarung tangan ke tangan-tangan mungil mereka.

Ohya – hal ini bisa berulang terus menerus atau sekali-kali di rumah Anda, terutama bila berganti suasana seperti misalnya Anda pergi ke dokter, ke mal atau bahkan ke rumah kakek dan nenek! Anda jangan merasa bersalah – karena hal ini biasa dan bayi hanya membutuhkan pelukan hangat di payudara Anda, karena bagi bayi Anda saat ini, payudara Anda adalah ‘rumah baru’nya…

© 2003 / Jan Barger RN, MA, IBCLC / Konsultan Pendidikan Laktasi Boleh disebarluaskan untuk keperluan non-profit




Komentar

Postingan populer dari blog ini

cita-citaku

href="file:///C:%5CUsers%5Cjust2dat%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"> Seperti kebanyakn orang, kita mungkin punya cita-cita setelah lulus dari perguruan tinggi. Sebenarnya para orang tua dan guru seringkali mencekoki dengan mengatakan bahwa jika kita tidak mempunyai cita-cita, maka kita tidak akan mencapai apa yang kita inginkan. Memang cita-cita merupakan pendorong yang terbesar. Cita-cita harus memberikan inspirasi kepada kita. Harus mampu membuat kita ingin memanfaatkan hari-hari dengan semaksimal mungkin dan berusaha meraihnya dnegan penuh semangat. Tetapi membaca daftar cita-cita setiap hari bisa membuat kita ketakutan (kata di buku loh). Bagaimana tidak, kalau anda terus diingatkan akan hal-hal yang ingin kita capai padahal jalan yang harus ditempuh masih panjang? HAsilnya, kita mungkin akan putus asa dan berkecil hati. Membuat daftar...

The stay-at hum-mom

Tadi siang saya melihat acara di salah satu stasiun swasta yang membahas tentang bayi. Segala tumbuh kembang bayi dan anak. Mulai dari pijat bayi untuk melatih motorik anak, makanan bayi sehat, training baby languange,sampai cara pemberian ASI yang benar. Acara yang dipandu oleh wanita muda itu mewawancarai  sekumpulan ibu-ibu muda cantik yang datang ke tempat training baby languange tersebut. RAsanya sangat senang melihat raut wajah para ibu tersebut. Mereka semua adalah seorang ibu yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keluarga, dimana menjadi full time mom adalah pilihannya. Tidak mudah untuk mengambil keputusan tersebut. Di jaman yang serba modern seperti ini dimana berkarier bukan menjadi keharusan karena untuk menambah penghasilan rumah tangga, tapi berkarier sebagai bentuk pencapaian kesuksesan dan aktualisasi diri bagi sebagian orang. Kulihat ibu-ibu muda tersebut cerdas dan benar-benar tulus mengurus bayinya. Di lain waktu saya pernah melihat acara serupa tentang ...

a young teenage

Adikku laki-laki yang pertama sekarang sudah menginjak usia 14 tahun. Perubahan-perubahan sudah mulai nampak pada dirinya, baik fisik maupun secara emosional. Aku pun mulai menyadari bahwa aku tidak bisa meperlakukan adikku sama seperti ia masih SD. Dunianya mulai meluas. Ia tidak hanya terikat dengan suatu lingkungan utama yaitu keluarga tapi juga sudah mulai melepaskan diri dan intens berhubungan dengan teman sebaya dibanding keluarga. Jujur, pada awalnya aku khawatir. Aku takut ia mendapat teman yang tidak benar. Untuk itu setiap akhir pekan saat ia di rumah aku selalu bertanya tentang kehidupan di asramanya. Siapa saja teman-temannya, kegiatan apa saja yang suka mereka lakukan dsb. Tapi mungkin cara bertanyaku salah. Aku bukan bertanya "ingin mengetahui dan tertarik dengan kehidupannya", namun seolah-olah aku bertanya dengan nada interogasi, dan tentu s aja itu yang membuatnya enggan bercerita padaku.. kuamati tingkah lakunya belakangan ini. Ia mulai menyenangi musik, apa...