Langsung ke konten utama

Happiness Wants You :D

Beberapa tahun belakangan ini media sosial lagi marak-maraknya di kalangan anak muda. Dulu diawali dari friendster, jejaring ini sempat sangat booming dan fenomenal... yah siapa si yang ga unya firnsdeter? disitu kita bisa bertemu dengan teman lama yg notabene uda lost contact, trus bisa memposting foto dan kegiatan sehari-hari (kayak semacam status di fb) iya gak c? heee..heee... dan yang paling seru juga comment-comment an gituuu... oh iya PDKT juga bisa loh lewat friendster loh,,,hiihiihiii
Anyway...sejalan dengan perkembangan orang pun mengenal dan familiar dengan facebook. Disini menyediakan fitur yang lebih lengkap. Dengan settingan dan layout yang lebih catchy perlahan-lahanun orang beralih ke fb.

Kenapa judulnya Hapiness Wants You ya? ini  aku dapet dari inspirational flasshcard yang didapet di facebook. Well banyak hal-hal yang bisa didapet sebenernya dengan media social ini. Tergantung darimana cara kita memandang dan menggunakan. Ada yang skeptis memandang FB "Status fb uda sama kayak buku harian.." smuaaa di announce... "Helloo worllldddd..ini gue lohh...."
Eh tapi jangan salah dulu,,kebutuhan manusia untuk eksis itu ada,, dan ada yang (mutlak) kayanya..he..he..

Contohnya,,,kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan dengan menguload foto2 wisuda atau lulus sidang skripsi atau bahkan menguload ijazah! nanti akan ada komen2 dari teman2,,yahhh penghargaan dalam bentuk dukungan sosial yang positif,, Ini sih bagus dan bikin makin termotivasi..

Tapi ada juga yang menggunakan Fb sebagai tools untuk melampiaskan emosi-emosi yang negatif,,kekesalan, umpatan, atau misuh2,, atau kalo anak jaman sekrang bilang "galauuuu" dan akhir-akhir ini marak berita penculikan remaja yang berkedok dari jejaring social.

Aku pernah baca semacam penelitian di bidang sosial gitu,,katanya terlalu sering banyak menghabiskan aktivitas di jejaring sosial bisa meningkatkan depresi... Yah dengan membaca status2 dan komen2 orang lain yang ditujukan pada dirinya,,jadi mungkin semacam "melihat" bagaimana pencitraan dirinya di mata orang lain melalui komen2 yang dilontarkan.

Menurutku pribadi sih tidak ada yang salah dengan itu semua, apakah jejaring sosial membawa pengaruh positif atau negativ itu kembali lagi ke diri pengguna masing-masing. Bagaimana dia memfilter, bagaimana dia menggunakan sebagai sarana untuk ke eksistensian dirinya, atau bahkan sebagian orang menggunakan fb sebagai media untuk saling memotivasi dan sebagai selfhelp world dengan memosting postingan2 yang positif seperti flash card "happiness wants you" tadi :D
 
I've noticed a trend on Facebook of hundreds of other "Pages" offering positively inspiring posters. It's really taken off as a wildly popular activity - for people to read, share and tag positive posters!  During this same - both of which are also huge aggregates for happiness-boosting posters...  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cita-citaku

href="file:///C:%5CUsers%5Cjust2dat%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"> Seperti kebanyakn orang, kita mungkin punya cita-cita setelah lulus dari perguruan tinggi. Sebenarnya para orang tua dan guru seringkali mencekoki dengan mengatakan bahwa jika kita tidak mempunyai cita-cita, maka kita tidak akan mencapai apa yang kita inginkan. Memang cita-cita merupakan pendorong yang terbesar. Cita-cita harus memberikan inspirasi kepada kita. Harus mampu membuat kita ingin memanfaatkan hari-hari dengan semaksimal mungkin dan berusaha meraihnya dnegan penuh semangat. Tetapi membaca daftar cita-cita setiap hari bisa membuat kita ketakutan (kata di buku loh). Bagaimana tidak, kalau anda terus diingatkan akan hal-hal yang ingin kita capai padahal jalan yang harus ditempuh masih panjang? HAsilnya, kita mungkin akan putus asa dan berkecil hati. Membuat daftar...

The stay-at hum-mom

Tadi siang saya melihat acara di salah satu stasiun swasta yang membahas tentang bayi. Segala tumbuh kembang bayi dan anak. Mulai dari pijat bayi untuk melatih motorik anak, makanan bayi sehat, training baby languange,sampai cara pemberian ASI yang benar. Acara yang dipandu oleh wanita muda itu mewawancarai  sekumpulan ibu-ibu muda cantik yang datang ke tempat training baby languange tersebut. RAsanya sangat senang melihat raut wajah para ibu tersebut. Mereka semua adalah seorang ibu yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keluarga, dimana menjadi full time mom adalah pilihannya. Tidak mudah untuk mengambil keputusan tersebut. Di jaman yang serba modern seperti ini dimana berkarier bukan menjadi keharusan karena untuk menambah penghasilan rumah tangga, tapi berkarier sebagai bentuk pencapaian kesuksesan dan aktualisasi diri bagi sebagian orang. Kulihat ibu-ibu muda tersebut cerdas dan benar-benar tulus mengurus bayinya. Di lain waktu saya pernah melihat acara serupa tentang ...

a young teenage

Adikku laki-laki yang pertama sekarang sudah menginjak usia 14 tahun. Perubahan-perubahan sudah mulai nampak pada dirinya, baik fisik maupun secara emosional. Aku pun mulai menyadari bahwa aku tidak bisa meperlakukan adikku sama seperti ia masih SD. Dunianya mulai meluas. Ia tidak hanya terikat dengan suatu lingkungan utama yaitu keluarga tapi juga sudah mulai melepaskan diri dan intens berhubungan dengan teman sebaya dibanding keluarga. Jujur, pada awalnya aku khawatir. Aku takut ia mendapat teman yang tidak benar. Untuk itu setiap akhir pekan saat ia di rumah aku selalu bertanya tentang kehidupan di asramanya. Siapa saja teman-temannya, kegiatan apa saja yang suka mereka lakukan dsb. Tapi mungkin cara bertanyaku salah. Aku bukan bertanya "ingin mengetahui dan tertarik dengan kehidupannya", namun seolah-olah aku bertanya dengan nada interogasi, dan tentu s aja itu yang membuatnya enggan bercerita padaku.. kuamati tingkah lakunya belakangan ini. Ia mulai menyenangi musik, apa...