Langsung ke konten utama

Boy meets Girl, Boy Falls in LOve, Girl Doesnt

500 days of summer. Awalnya saya tertarik dengan film ini karena menjadi recommned movie di majalah. Alur ceritanya pada awalnya cukup dan sangat membosankan. Intinya film ini bercerita tentang rasa cinta seorang cowok dengan wanita yang bernama summer. Jika biasanya cowok yang enggan berkomitmen, dalam film ini diceritakan Summer lah yang enggan berkomitmen. Namun mereka tetap dekat satu sama lain lakyaknya seorang pacar. Mungkin istilahnya Hubungan- Tanpa-Status kali ya? 
sepertinya ini film dibuat berdasarkan pengalaman pribadi.
karena ada salah satu yang mengatakan bahwa jika kamu mencintai seseorang tapi kamu tidak bisa hidup bersamanya, tidak bisa menyatakan perasaanmu padanya, maka jadikanlah bentuk cintamu itu pada sebuah karya.

Seperti Pelukis asal Italia (lupa siapa namanya) yang melukis seorang gadis yang dicintainya, seperti sang raja
India yang membangun taj mahal untuk istrinya, dsb.
Rasanya salah jika selama ini ada anggapan bahwa cewek selalu menjadi korban jika sudah HTS, ternyata cowok pun juga begitu. Dan kerena cinta bertepuk sebelah tangan inilah yang akhirnya membuat hidup Tom berantakan, bahkan Tom sampai keluar dari tempat kerjanya.

Yah begitulah it's not a comedy romantic anyway...


Komentar

The Life of a Man mengatakan…
makanya..mending nonton film yg kmrn ms reccomend aja,hehe...tp akhirnya tu co dapet ce yang lain kan?

Postingan populer dari blog ini

cita-citaku

href="file:///C:%5CUsers%5Cjust2dat%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"> Seperti kebanyakn orang, kita mungkin punya cita-cita setelah lulus dari perguruan tinggi. Sebenarnya para orang tua dan guru seringkali mencekoki dengan mengatakan bahwa jika kita tidak mempunyai cita-cita, maka kita tidak akan mencapai apa yang kita inginkan. Memang cita-cita merupakan pendorong yang terbesar. Cita-cita harus memberikan inspirasi kepada kita. Harus mampu membuat kita ingin memanfaatkan hari-hari dengan semaksimal mungkin dan berusaha meraihnya dnegan penuh semangat. Tetapi membaca daftar cita-cita setiap hari bisa membuat kita ketakutan (kata di buku loh). Bagaimana tidak, kalau anda terus diingatkan akan hal-hal yang ingin kita capai padahal jalan yang harus ditempuh masih panjang? HAsilnya, kita mungkin akan putus asa dan berkecil hati. Membuat daftar...

The stay-at hum-mom

Tadi siang saya melihat acara di salah satu stasiun swasta yang membahas tentang bayi. Segala tumbuh kembang bayi dan anak. Mulai dari pijat bayi untuk melatih motorik anak, makanan bayi sehat, training baby languange,sampai cara pemberian ASI yang benar. Acara yang dipandu oleh wanita muda itu mewawancarai  sekumpulan ibu-ibu muda cantik yang datang ke tempat training baby languange tersebut. RAsanya sangat senang melihat raut wajah para ibu tersebut. Mereka semua adalah seorang ibu yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keluarga, dimana menjadi full time mom adalah pilihannya. Tidak mudah untuk mengambil keputusan tersebut. Di jaman yang serba modern seperti ini dimana berkarier bukan menjadi keharusan karena untuk menambah penghasilan rumah tangga, tapi berkarier sebagai bentuk pencapaian kesuksesan dan aktualisasi diri bagi sebagian orang. Kulihat ibu-ibu muda tersebut cerdas dan benar-benar tulus mengurus bayinya. Di lain waktu saya pernah melihat acara serupa tentang ...

a young teenage

Adikku laki-laki yang pertama sekarang sudah menginjak usia 14 tahun. Perubahan-perubahan sudah mulai nampak pada dirinya, baik fisik maupun secara emosional. Aku pun mulai menyadari bahwa aku tidak bisa meperlakukan adikku sama seperti ia masih SD. Dunianya mulai meluas. Ia tidak hanya terikat dengan suatu lingkungan utama yaitu keluarga tapi juga sudah mulai melepaskan diri dan intens berhubungan dengan teman sebaya dibanding keluarga. Jujur, pada awalnya aku khawatir. Aku takut ia mendapat teman yang tidak benar. Untuk itu setiap akhir pekan saat ia di rumah aku selalu bertanya tentang kehidupan di asramanya. Siapa saja teman-temannya, kegiatan apa saja yang suka mereka lakukan dsb. Tapi mungkin cara bertanyaku salah. Aku bukan bertanya "ingin mengetahui dan tertarik dengan kehidupannya", namun seolah-olah aku bertanya dengan nada interogasi, dan tentu s aja itu yang membuatnya enggan bercerita padaku.. kuamati tingkah lakunya belakangan ini. Ia mulai menyenangi musik, apa...