Langsung ke konten utama

another day, another story,another change

Entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa sangat kesepian.. Mungkin aku terbiasa satu kos dengan adikku selam 3 bulan kemarin, dan begitu dia pengumuman penempatannya di solo, ia pun pindah dan aku kembali sendiri lagi.
Bosean rasanya mejalani rutinitas yang sama setiap hari nya. Di kamar kos yang hanya berukuran 3 x 2,5 m itu..Bangun tidur, sholat, mandi, ke kantor. Pulang kantor makan, ngobrol bersama teman kos, nonton tv, tidur, atau membaca buku-buku yang ringan. Hampir setiap hari begitu. Tidak banyak interkasi yang bisa dijalin disini.
Teman kantor, teman kos, pacar (yang juga sibuk), orangtua (hanya via telpon). Yah,,semuanya hanya itu.

Aku kangen dengan masa-masa kuliah. Begitu banyak kegiatan yang diikuti, organisasi, kegiatan kampus, kuliah, interaski dengan teman yang begitu dekat, bahkan tak jarang setiap hari aku dan teman-teman ngobrol di salah satu kos teman sembari menunggu jam kuliah. Pulang kuliah pun di rumah banyak orang. ada orang tua dan keempat adikku. Intinya aku selalu merasa hidup dan ramai. Tidak sepi,, seperti sekarang ini :(

duhhh,, bener deh minggu-minggu ini bawaannya pengennya uring-uringan terus. Biasanya kalo lagi gini aku suka curhat sama masku.. Tapi sekarang beberapa kali aku bbm saja tidak dibaca. janji mau telpon, eh ak tunggu sampai aku ketiduran pun dia tidak kunjung menelponku. 
Biasanya kalo aku lagi kesel,,, al telpon dia,, trus cerita semuaaaaaaaaa kekesalanku, ke bete anku, kehampaan de, el, el. Dan dengan kalem dia mendengarkanku (benar-benar mendengarkan, tidak meletakkan hapenya) lalu setelah aku capek uring-uringan dia mulai memberi tanggapan. Tak jarang dia meledekku dan melemparkan joke-joke kecil yang mau tak mau membuat cemberut di wajahku berubah jadi senyum..
Besoknya dia menawariku untuk membeli es krim dan menemaniku ngobrol.  Udah sering kaya gini,, dari jaman  kuliah dulu selalu makan es krim kalo lagi kesel,, ato nggak pergi kemanaaa gtu..Dia paling tau kalo aku suka jalan-jalan. Ke pantai, ke gunung, makan,

uhmmm God,, i wish he knew,, i miss that moment so much,, i miss the funny of him,, i miss when he said everything's gonna be ok, i  miss the moment when he said "we can through this together"
hey,,do u forget those moment? do ur work routine turn u to be cold like this?

miss the beautiful moment like......


Woman: “Hey, how did we get here???”
Man: “W-what do you mean…? Where…?”
Woman: “Look at this, the sun is so warm… and the air… I can breathe freeeeely!!! Can’t u feel that??? Are we… Are we in heaven…?”
Man: “No honey… we’re in love…”




Komentar

Postingan populer dari blog ini

cita-citaku

href="file:///C:%5CUsers%5Cjust2dat%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"> Seperti kebanyakn orang, kita mungkin punya cita-cita setelah lulus dari perguruan tinggi. Sebenarnya para orang tua dan guru seringkali mencekoki dengan mengatakan bahwa jika kita tidak mempunyai cita-cita, maka kita tidak akan mencapai apa yang kita inginkan. Memang cita-cita merupakan pendorong yang terbesar. Cita-cita harus memberikan inspirasi kepada kita. Harus mampu membuat kita ingin memanfaatkan hari-hari dengan semaksimal mungkin dan berusaha meraihnya dnegan penuh semangat. Tetapi membaca daftar cita-cita setiap hari bisa membuat kita ketakutan (kata di buku loh). Bagaimana tidak, kalau anda terus diingatkan akan hal-hal yang ingin kita capai padahal jalan yang harus ditempuh masih panjang? HAsilnya, kita mungkin akan putus asa dan berkecil hati. Membuat daftar...

The stay-at hum-mom

Tadi siang saya melihat acara di salah satu stasiun swasta yang membahas tentang bayi. Segala tumbuh kembang bayi dan anak. Mulai dari pijat bayi untuk melatih motorik anak, makanan bayi sehat, training baby languange,sampai cara pemberian ASI yang benar. Acara yang dipandu oleh wanita muda itu mewawancarai  sekumpulan ibu-ibu muda cantik yang datang ke tempat training baby languange tersebut. RAsanya sangat senang melihat raut wajah para ibu tersebut. Mereka semua adalah seorang ibu yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keluarga, dimana menjadi full time mom adalah pilihannya. Tidak mudah untuk mengambil keputusan tersebut. Di jaman yang serba modern seperti ini dimana berkarier bukan menjadi keharusan karena untuk menambah penghasilan rumah tangga, tapi berkarier sebagai bentuk pencapaian kesuksesan dan aktualisasi diri bagi sebagian orang. Kulihat ibu-ibu muda tersebut cerdas dan benar-benar tulus mengurus bayinya. Di lain waktu saya pernah melihat acara serupa tentang ...

a young teenage

Adikku laki-laki yang pertama sekarang sudah menginjak usia 14 tahun. Perubahan-perubahan sudah mulai nampak pada dirinya, baik fisik maupun secara emosional. Aku pun mulai menyadari bahwa aku tidak bisa meperlakukan adikku sama seperti ia masih SD. Dunianya mulai meluas. Ia tidak hanya terikat dengan suatu lingkungan utama yaitu keluarga tapi juga sudah mulai melepaskan diri dan intens berhubungan dengan teman sebaya dibanding keluarga. Jujur, pada awalnya aku khawatir. Aku takut ia mendapat teman yang tidak benar. Untuk itu setiap akhir pekan saat ia di rumah aku selalu bertanya tentang kehidupan di asramanya. Siapa saja teman-temannya, kegiatan apa saja yang suka mereka lakukan dsb. Tapi mungkin cara bertanyaku salah. Aku bukan bertanya "ingin mengetahui dan tertarik dengan kehidupannya", namun seolah-olah aku bertanya dengan nada interogasi, dan tentu s aja itu yang membuatnya enggan bercerita padaku.. kuamati tingkah lakunya belakangan ini. Ia mulai menyenangi musik, apa...